Step by Step Job Hunting di Indonesia

by - January 10, 2022

 Mau sedikit mengulas tentang hal-hal yang saya lakukan di Indonesia segera setelah kembali dari Jepang, yaitu Job Hunting. Terdengar seperti horor ya? Memang job hunting itu penuh liku tetapi mau nggak mau harus dilalui jika ingin bekerja secara professional di perusahaan atau pemerintahan. 

Mungkin kalau pernah nonton film "I Fell in Love Like A Flower Bucket" disitu menyebutkan bahwa "Untuk masuk ke komunitas sosial itu memang luar biasa susah. Tetapi setelah berada di dalamnya, kita akan bersyukur kalau dulu berusaha masuk menjadi bagian komunitas sosial tersebut". FYI, di Jepang orang-orang yang bekerja dengan posisi permanen (full-time job) disebut dengan Shakaijin (社会人) yang secara harfiah berarti orang-orang pembentuk struktur sosial. 

Sehoror itu kah? Hehe.. Tenang saja, badai pasti berlalu kok.. Yang perlu kita pikirkan hanya "Bagaimana cara masuk ke dalam komunitas sosial tersebut?"

Lain halnya dengan sistem job hunting di Jepang yang sudah dilakukan di tahun terakhir selama menjadi mahasiswa, secara garis besar job hunting di Indonesia baru bisa dilakukan apabila kita sudah lulus dan sudah memegang ijazah ditangan. Di sini, saya akan mencoba mengulas apa saja yang saya lakukan selama proses job hunting tersebut.


Daftar Isi

  1. Penyetaraan Ijazah LN
  2. Melakukan Self Analysis
  3. Mencari Info Lowongan Kerja
  4. Melakukan Analisis Jenis Pekerjaan dan Perusahaan
  5. Membuat CV/Resume 
  6. Membuat Surat Lamaran
  7. Menyiapkan Dokumen Pendukung
  8. Mengirim Lamaran Melalui Email yang Sopan
  9. Panggilan Mengikuti Tes & Wawancara
  10. Tes Kompetensi Dasar & Psikotest
  11. Wawancara
  12. Menghadapi Penolakan
  13. Panggilan dan Penandatanganan Kontrak Kerja

1. Penyetaraan Ijazah Luar Negeri


Bagi para lulusan luar negeri, ijazah yang diterbitkan oleh universitas luar negeri baru bisa diakui di Indonesia apabila sudah disetarakan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prosesnya penyetaraan bisa dilakukan secara online melalui laman https://ijazahln.kemdikbud.go.id/. 

Bagi lulusan dalam negeri, pastikan keabsahan ijazah melalui portal Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik yang juga dikelola oleh Kemdikbud. Cukup dengan memasukkan nama perguruan tinggi tempat kita menempuh studi dan nomor ijazah, kita dapat mengetahui keabsahan ijazah kita.


2. Melakukan Self Analysis


Analisis diri (Self Analysis) sangat jarang sekali dibahas dalam bursa pencarian kerja di Indonesia. Tapi menurut saya, ini merupakan bagian penting yang sebaiknya tidak dilewatkan.

Self Analysis dilakukan untuk mengetahui lebih dalam siapa diri kita, apa kelebihan yang kita miliki dan apa nilai yang kita jadikan sebagai standar hidup kita yang nantinya perlu kita sampaikan kepada pencari kerja baik dalam surat lamaran maupun saat wawancara.

Sebaiknya, luangkan waktu untuk melakukan self-analysis ini secara totalitas. Waktu yang dibutuhkan setiap individu bisa bervariasi, tapi saya menghabiskan waktu sekitar 2-3 minggu. Kemudian, saya melakukan penyesuaian beberapa kali selama proses pencarian kerja.


Mengapa perlu melakukan self-analysis saat mencari pekerjaan?

a. Agar bisa melakukan pencarian kerja secara efektif dan efisien

Ada banyak jumlah perusahaan/instansi yang menawarkan pekerjaan. Demikian juga, ada banyak jumlah pelamar kerja yang menginginkan pekerjaan di waktu bersamaan. Daripada kita mempelajari semua jenis perusahaan yang ada, lebih baik jika kita berfokus pada perusahaan/instansi yang sesuai dengan kriteria saja. Dengan demikian, kita bisa meningkatkan peluang diterima di perusahaan tertentu yang kita pilih sekaligus menghindari persaingan sesama pencari kerja yang tidak diperlukan di banyak tempat.

b. Self-analysis sangat berguna untuk persiapan wawancara kerja

Beberapa pertanyaan yang sering muncul pada wawancara biasanya terkait alasan kita mau bergabung di perusahaan tersebut, apa yang bisa kita berikan pada perusahaan, dll. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita butuh alasan logis yang didukung dengan pengalaman dan latar belakang kita. Dengan self-analysis, kita bisa menyusun jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik sehingga menjadi salah satu upaya yang efektif untuk memenangkan wawancara kerja.

Pewawancara juga sering menggunakan pengalaman masa lalu kita dalam menghadapi hal-hal tertentu (seperti masa terburuk kita, peranan yang pernah kita berikan selama berorganisasi, dan upaya yang kita lakukan untuk bisa mencapai posisi saat ini) untuk memprediksi respon kita di masa mendatang bila mengalami masalah serupa. Dalam hal ini, kita perlu menyampaikan upaya apa yang pernah kita lakukan ketika berada dalam posisi tersebut untuk meyakinkan pewawancara bahwa kita adalah orang yang solutif ketika menghadapi masalah.

c. Menghindari ketidakcocokan dengan perusahaan/instansi/posisi yang kita lamar

Sering terjadi kita melamar kerja asal memasukkan surat lamaran saja tanpa memperhatikan kecocokan posisi dari perusahaan yang kita lamar, lalu menggantungkan pada keberuntungan kita dengan berkali-kali mencoba di banyak tempat. Memang benar kita perlu mencoba berbagai peluang yang ada. Namun jika kita tidak memperhatikan kesesuaian kita terhadap posisi yang dilamar, dan kita diterima di posisi tersebut, suatu saat bisa menjadi bumerang ketika kita mengalami kesulitan atau kebosanan.


Bagaimana cara melakukan self-analysis?

Dasar utama dari self-analysis adalah dengan berfokus pada dua periode: yang pernah terjadi di masa lalu hingga saat ini dan apa yang ingin dilakukan mulai saat ini hingga mendatang.

a. Seperti apa aku di masa lalu?

Cari tahu siapa kita di masa lalu dengan membuat riwayat masa lalu kita. Dengan melihat ke belakang dan menuliskan apa yang pernah terjadi di masa lalu, kita dapat menyimpulkan nilai yang kita junjung dalam hidup kita. 

Dengan contoh tabel dibawah, kita bisa membuat daftar "kelebihan", "kekurangan", "hal yang berdampak besar pada diri kita" di setiap fase usia atau tingkatan sekolah. Buatlah minimal 3-5 daftar pada masing-masing fase usia.

Ingatlah kembali di masa lampau, hal-hal apa yang berdampak besar pada diri kita. Masa lalu kita dapat menjadi sumber penting tentang kepribadian dan karakter kita.


Di wawancara nanti, sangat penting bagi kita untuk tidak terpaku hanya pada peristiwa yang berdampak besar pada diri kita, melainkan juga dapat menjelaskan apa pendapat kita tentang peristiwa tersebut, bagaimana kita merespon, dan apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa tersebut. 

b. Ingin menjadi seperti apa aku di masa depan?

Membuat tabel perencanaan masa depan akan memudahkan kita mengklarifikasi tujuan dan aspirasi masa depan. Tabel rencana jangka panjang harus disusun secara kronologis tentang bagaimana kita ingin sukses di tempat kita bekerja dan bagaimana rencana hidup kita setelah lulus kuliah.

Pada contoh tabel di bawah ini, kita dapat menuliskan rencana hidup, tujuan karir dalam setiap rentang waktu tertentu. Jangan khawatir apabila rencana tersebut dapat tercapai atau tidak. Kita hanya perlu fokus secara garis besar kemana arah hidup kita ke depan. 


Dengan membuat rencana jangka panjang, kita tahu dengan jelas apa yang ingin kita capai. Sehingga kita dapat menjawab pertanyaan dengan baik ketika pewawancara menanyakan hal ini.


3. Mencari Info Lowongan Pekerjaan


Setelah kita tahu apa kira-kira pekerjaan seperti apa yang kita inginkan, kita bisa mulai mengumpulkan informasi lowongan pekerjaan yang kita butuhkan. Informasi ini dapat kita peroleh melalui beberapa cara, yaitu: 

a. Situs Pencarian Kerja Online

Beberapa situs online penyedia informasi lowongan pekerjaan antara lain Jobstreet, Glints, Jobsdb, dll. Saya sendiri hanya pernah menggunakan fasilitas Jobstreet saat lulus S1 karena sistem Job Fair di kampus IPB yang bekerja sama dengan Jobstreet. Jobstreet dan situs pencarian kerja lainnya menyediakan informasi lowongan pekerjaan yang bisa kita filter berdasarkan kualifikasi pendidikan kita, tentu saja ini sangat memudahkan pelamar maupun rekruiter sendiri. 

Namun sayangnya bagi saya seorang perempuan fresh graduate yang memiliki latar belakang pertanian, sangat sulit mencari informasi pekerjaan yang sesuai melalui situs tersebut. Rata-rata pekerjaan di bidang pertanian yang diminta adalah asisten kebun di perusahaan kelapa sawit dengan pengalaman sekian tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Saya tidak tahu apakah saat ini sudah ada improvement atau belum, yang jelas saya tidak menggunakan situs pencarian kerja lagi saat saya lulus S2 dan S3.

b. Sosial Media Online

Sosial media yang secara profesional digunakan untuk mencari kerja adalah Linkedin. Untuk itu, sangat penting membuat akun Linkedin dengan informasi yang menarik dan mengupgrade CV secara berkala. Beberapa informasi juga dapat diperoleh di official facebook atau instagram account dari instansi bersangkutan yang melakukan rekruitmen. Khusus bagi anda yang memiliki latar belakang riset dan tertarik pada dunia sains (dosen atau peneliti), info lowongan kerja bisa diperoleh melalui Research Gate.

c. Job Fair

Job Fair adalah event yang diselenggarakan di kota-kota besar guna mempertemukan perusahaan dengan para pencari kerja. Biasanya setiap perusahaan akan membuka booth dan menyediakan box lamaran bagi pencari kerja yang berminat pada perusahaan mereka. Para pencari kerja juga dapat berdiskusi langsung dengan HRD dari berbagai perusahaan terkait informasi perusahaan maupun jenis pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Walk in interview juga banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan, sehingga bila kita merasa cocok bisa langsung diwawancara saat itu juga. 

Biasanya dalam acara job fair juga akan diselenggarakan seminar pengembangan diri, seperti kiat-kiat menulis surat lamaran yang baik, bagaimana menghadapi wawancara tingkat user dan pimpinan, dll yang disampaikan oleh pembicara yang kompeten baik itu psikolog maupun HRD dari sebuah perusahaan.

d. Career Development Alumni (CDA)

Setiap Universitas biasanya juga memiliki Career Development Alumni (CDA) yang menjadi perantara bagi mahasiswa dan rekruiter dalam proses pencarian kerja. Keuntungan mengikuti CDA adalah kita bisa mengikuti rekruitment yang diselenggarakan di tingkat internal kampus.

e. Relasi (Kenalan, Teman, Saudara, Dosen, dll)

Jangan meremehkan silaturahmi! Setidaknya ini yang saya alami. Banyak informasi terkait lowongan dosen dan peneliti yang saya peroleh dari relasi saya.


4. Melakukan Analisis Jenis Pekerjaan, Industri dan Perusahaan


Mengapa perlu melakukan analisis sedetail ini? Agar kita tahu apakah kemampuan, skill dan latar belakang pendidikan kita sesuai atau tidak dengan posisi yang akan kita lamar. Dan dengan mengetahui skala perusahaan, kita dapat memperkirakan tingkat kompetisi pelamar dan iklim kerja yang diterapkan di perusahaan tersebut. Kan nggak lucu jika kita melamar di perusahaan multinasional, tapi persiapan kita hanya seadanya saja.

a. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan ini terkait dengan posisi yang akan dilamar. Keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan pelamar akan sangat bervariasi tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilamar. Jadi, kita perlu menyesuaikan jenis pekerjaan atau meningkatkan kemampuan sesuai dengan skill yang diminta.

Contohnya, bagian pelayanan dan administrasi yang akan berhubungan dengan seluruh pekerja termasuk para eksekutif. Tugas mereka adalah mendukung pengambilan keputusan penting bagi perusahaan, seperti mengembangkan kerangka kerja dan rekrutmen perusahaan, untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan memperbaiki lingkungan tempat kerja. Tentunya pelamar posisi ini diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, terorganisasi, teliti, cekatan, dll.

Contoh lain adalah bagian perencanaan yang tugasnya adalah membuat perencanaan dan pengembangan produk baru, serta menyusun strategi penjualan. Pelamar yang ingin bekerja di posisi ini perlu memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan menganalisis informasi untuk mendapatkan tren yang diminati konsumen. Kandidat yang dicari juga diharapkan mampu bekerja secara tuntas untuk mewujudkan dan dapat mengkomunikasikan idenya. 

b. Jenis Industri

Jenis industri merujuk pada klasifikasi dimana industri bergerak seperti manufaktur, perdagangan, jasa, distribusi dan retail, dll. Setelah ketertarikan pada jenis industri ini jelas, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan jenis perusahaan yang kita inginkan untuk bekerja. Identifikasi jenis industri akan memudahkan kita mengetahui apa motivasi kita melamar pekerjaan. 

Contohnya, sama-sama ingin menjadi sales tentu akan berbeda pengetahuan yang dibutuhkan ketika menjadi sales di industri pertanian dan industri elektronik. Sama-sama di bagian riset dan pengembangan produk, tentunya kualifikasi yang diminta juga akan berbeda antara industri peternakan dan perikanan.

c. Jenis Perusahaan

Setelah memutuskan diindustri yang diinginkan untuk berkarir, selanjutnya kita bisa melakukan research tentang berbagai jenis perusahaan. Ada dua jenis perspektif yang perlu dipelajari, yaitu: manajemen perusahaan dan lingkungan kerja. Manajemen perusahaan ini meliputi manajemen dan filosofi perusahaan, strategi bisnis dan sumber daya. Sedangkan lingkungan kerja meliputi organisasi dan sumberdaya manusia, pekerjaan, evaluasi dan penghargaan. 

Kemudian, ukuran perusahaan juga perlu dipertimbangkan. Perusahaan besar cenderung memiliki program pelatihan dan kesejahteraan karyawan yang lebih baik, serta memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proyek skala besar. Perusahaan skala kecil atau menengah memberi kesempatan karyawan untuk mendapatkan tugas penting sejak jenjang karir awal, cakupan pekerjaan lebih luas dan lebih berorientasi pada hasil. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk perusahaan skala kecil atau menengah adalah prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. 


5. Membuat CV/Resume


Sampai di tahap ini, kita sudah mempunyai bekal informasi yang cukup tentang siapa kita (dengan kelebihan dan kekurangannya) dan pekerjaan seperti apa yang kita inginkan (yang spesifikasinya tertulis dalam info lowongan kerja). Selanjutnya, tugas kita adalah mencocokkan kelebihan yang kita miliki dengan keahlian yang disyaratkan oleh perusahaan/instansi yang dibutuhkan oleh instansi yang akan kita lamar. 

Curriculum Vitae (CV) atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Daftar Riwayat Hidup (DRH), merupakan daftar capaian kita dalam hal pendidikan, pekerjaan, organisasi, prestasi, dll. Jika kita menuliskan semuanya dalam CV, tentu akan sangat banyak (berlembar-lembar) dan kita tidak bisa menonjolkan kelebihan kita di mata recruiter (dalam hal ini HRD). Sedangkan jumlah pelamar itu banyak, tidak hanya kita. Yang tentunya sangat melelahkan bagi HRD untuk membaca semua CV dari setiap pelamar. Untuk itu, kita juga mengenal istilah Resume yang secara harfiah berarti ringkasan. Di sini, kita hanya perlu fokus menuliskan riwayat hidup sesuai dengan kriteria yang diminta instansi

Contohnya:

Dibawah ini adalah contoh lowongan pekerjaan dosen 'High Quality Talent Lecture' di Universitas Padjajaran beberapa waktu lalu. Mari kita fokuskan perhatian kita pada bagian requirements nomor 1 sd 5. Disitu disebutkan bahwa pelamar harus:
  1. mempunyai gelar Doktor (S3)
  2. berusia tidak lebih dari 45 tahun
  3. setidaknya memiliki paling sedikit 3 publikasi internasional di jurnal bereputasi dalam 3 tahun terakhir
  4. punya passion dalam dunia penelitian, belajar dan mengajar
  5. memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. 
diambil dari website UNPAD
Dari sini kita sudah bisa menentukan gambaran umum isi resume kita, yaitu: 
  1. Informasi pribadi (nama, tempat/tgl lahir, alamat rumah, email dan no HP)
  2. Riwayat pendidikan (lebih baik fokus pada S1, S2 dan S3 disertai dengan IPK)
  3. Riwayat publikasi dan konferensi internasional
  4. Pengalaman kerja yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar (contohnya kegiatan asisten dosen, asisten peneliti, dll)
  5. Skor kemampuan bahasa Inggris (dan bahasa asing lainnya jika ada)

Contoh format CV yang saya gunakan untuk melamar posisi High Quality Talent Lecture dapat di download pada link berikut: CV

Seberapa pentingkah penampilan atau design dari CV/Resume?

Jika posisi yang kita lamar berhubungan dengan pekerja kreatif, seperti desainer, content writer, photographer, desain interior, dll maka penampilan CV dengan design menarik tentu akan menjadi poin tersendiri. Tentu saja design harus memperhatikan ukuran file pada akhirnya, karena file yang terlalu besar akan menyulitkan untuk dibuka.

Sedangkan jika melamar posisi peneliti atau dosen seperti yang saya lakukan, CV/resume cukup dibuat dengan rapi menggunakan Ms Word. Bahkan untuk CPNS, biasanya sudah disediakan format tertentu.


6. Membuat Surat Lamaran


Surat lamaran juga dibuat berdasarkan formula yang hampir mirip dengan Resume. Dari informasi diatas kita tahu requirement yang diminta dan kewajiban apa yang harus kita lakukan jika kita diterima bekerja (cek bagian Obligations). Bedanya kalau di resume kita menunjukkan point-point kelebihan kita, kalau di surat lamaran kita harus bisa menjawab apa yang diminta instansi dengan pengalaman dan kelebihan kita. 

Di bawah ini adalah contoh surat lamaran yang ditujukan untuk posisi High Quality Talent Lecture. 

Contoh Surat Lamaran Kerja


7. Menyiapkan Dokumen Pendukung


Secara umum, dokumen pendukung yang diminta adalah scan KTP dan pas foto. Alangkah baiknya jika sedari awal kita sudah mempersiapkan file dokumen yang dapat dibaca jelas dengan ukuran file sekitar 100 Kb. Dokumen lain yang suka diminta adalah scan ijazahtranskrip dan sertifikat keahlian bahasa

Dalam penulisan surat lamaran secara online juga sering menggunakan tandatangan digital. Oleh karena itu, akan lebih membantu jika kita sudah mempersiapkan versi scanned dari tandatangan kita. 


8. Mengirim Lamaran Melalui Email yang Sopan


Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengirim lamaran kerja melalui email adalah menggunakan nama alamat email formal (contoh: nama.anda@yahoo.com, jangan gunakan alamat alay seperti mickey000@yahoo.com ataupun jejakkaki@yahoo.com), perhatikan kelengkapan dokumen (semua persyaratan lebih baik dimasukkan dalam satu folder dan diubah ke bentuk Zip atau Rar untuk dilampirkan di attachmentmengirimkan pada jam kerja HRD yaitu antara jam 08.00-15.00, dan jangan pernah mengirimkan surat lamaran dengan Subject dan Badan Email yang dibiarkan kosong. 

Jika subject email tidak ditentukan dalam informasi lowongan kerja, maka tulislah dengan inti dari isi email. Misalnya, Aplikasi High Quality Talent Lecture, Lamaran HQT UNPAD, dll. 

Badan email harus ditulis dengan kalimat yang membuat HRD tertarik membaca/membuka kelengkapan dokumen yang kita lampirkan. Dibawah ini adalah contoh cover letter yang saya tulis di badan email saat mengirimkan lamaran pekerjaan ke High Quality Talent Lecture UNPAD. 

Yth. Direktorat Sumber Daya Manusia

Universitas Padjajaran

 

Dear Sir/Madam,

I am interested in applying for the position of High Quality Talent Lecturer at Universitas Padjajaran, advertised on your website. After reading the job description and requirements and matching it with my own experiences, I know that I would be a valuable asset to your university.

I recently graduated with a Doctoral degree in Agricultural University. I want to apply for a lecturer position in Universitas Padjajaran. As a scientist, I can design innovative and impactful research to solve agricultural problems as well as aim to publish in reputable peer-reviewed journals.

I have attached an application letter, curriculum vitae, and certificates for your consideration. Please take a moment to go through them to get a better picture of who I am.

It would give me great pleasure to hear back from you regarding my application. 




Sincerely,


Nama Anda, PhD

Jalan Menuju Surga No 1 Rt 02/Rw 20 Kabupaten Andara 98764
Phone : +62 81300000000


9. Panggilan Mengikuti Tes & Wawancara


Setelah mengirimkan beberapa lamaran pekerjaan, tentunya ada beberapa perusahaan yang memanggil kita untuk mengikuti tes lanjutan dan wawancara. Sampai tahap ini, congratulations! Artinya, kompetensi yang kita miliki ini sudah sesuai dengan apa yang dicari oleh HRD. Dan tentu saja, kita sudah berhasil membuat surat lamaran dan CV yang membuat penasaran HRD. Ini sudah one step closer, jadi patut diapresiasi. 

Berikut contoh surat panggilan mengikuti tes dan wawancara kerja:

Dear Sir/ Madam

 

Thank you for applying for the Universitas Padjadjaran High-Quality Talent Program. We received applications from many qualified individuals for the position opening. 

 

After reviewing your application, we are pleased to announce that you have been selected to proceed to the next selection phase, namely:  

(1) Psychological test (4th week of June), and (2) interview and micro-teaching assessment (1st week of July). 


Detailed schedule will be e-mailed to you shortly. 

 

Congratulations! Thank you again for your interest in our university. 

 

 

Sincerely,

Nama Direktur HRD, PhD
Director of Human Resources
Universitas Padjadjaran

Mendapatkan panggilan artinya kita diberi kesempatan oleh HRD untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut. Ini harus kita buktikan melalui serangkaian tes maupun wawancara. Jadi, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ganbare!!


10. Tes Kompetensi Dasar & Psikotest


Jenis tes yang diberikan oleh perusahaan/instansi sangat bervariasi tergantung posisi apa yang dilamar dan di bidang apa instansi tersebut bergerak. Contohnya, saya hanya mengikuti psikotes saja untuk rekrutment dari PT Salim Ivomas, Wardah, Great Giant Pineapple, Sampoerna Philip Morris, dll. Rekrutment HQT UNPAD juga tidak menggunakan Tes Kompetensi Dasar, melainkan hanya psikotes saja. Sedangkan untuk dosen UGM non-PNS dan seleksi CASN BRIN, melibatkan ujian Tes Kompetensi Dasar. 

Untuk mengetahui jenis-jenis psikotes yang umum diujikan bisa membaca juga artikel Jenis-jenis Psikotes dalam Rekrutmen Kerja.

Tips untuk menjalani ujian ini tidak lain hanyalah persiapkan materi sebaik mungkin. Tidur yang cukup sebelum ujian dan kerjakan soal dengan tenang. Then, good luck!!


11. Wawancara


Bagi sebagian orang, wawancara adalah momok menakutkan. Tapi, wawancara adalah ajang perkenalan bagi kita dan perusahaan yang hanya beberapa menit saja. Jadi, sebenarnya pewawancara pun juga deg-degan, apakah bisa mengambil calon karyawan yang benar-benar sesuai dengan kriteria perusahaan atau tidak. 

Wawancara memang dilakukan secara spontan. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa mempersiapkannya lho.. Karena wawancara dilakukan untuk menggali informasi tentang diri kita (calon karyawan), maka informasi yang ditanyakan biasanya tidak akan jauh dari motivasi bergabung ke perusahaan, kemapuan atau skill yang kita miliki, rencana hidup ke depan, apa yang bisa kita berikan untuk perusahaan, dll. Jika sebelumnya kita sudah melakukan self-analysis, analisis perusahaan dan jenis pekerjaan, tentunya kita bisa menjawab pertanyaan ini.

Contoh pertanyaan wawancara dan cara menjawabnya:

Why do you interested in High Quality Talent Lecturer Position?

I interested to become an educator so that I continue my study on my MS and PhD. I gained my skill on plant physiology, in conducting research and writing paper, because I was involved in research project that require me to publish the scientific manuscript in the peer-reviewed journal. 

After graduated, I want to continue to work as an educator that still allow me to do research and write paper for publication.

High Quality Talent Lecturer aimed to accelerate UNPAD ranks into the World's 500's and provided with special research funding scheme which I am interested to apply. 

In the future, I want to contribute for UNPAD increasing global rank by conducting research that highly impactful to the society and acceptable for global peer-reviewed publications.

Setelah kita tahu jenis-jenis pertanyaan yang biasa ditanyakan, selanjutnya kita bisa membuat formulasi jawaban. Lalu jawaban tersebut kita praktikkan berulang-ulang dalam latihan wawancara, sehingga pada saat wawancara sesungguhnya kita sudah memiliki pola kalimat terstruktur dalam menjawab pertanyaan. 

Daftar pertanyaan wawancara dan jawabannya yang saya buat dalam ring file

Saya sendiri membuat daftar pertanyaan wawancara dalam kertas kecil yang saya satukan dengan ring file. Setiap hari ring file ini saya bawa kemanapun saya pergi dan saya baca berulang kali sampai saya menghafalnya di luar kepala. Ini sungguh sangat membantu, karena ketika saya menjawab pertanyaan wawancara yang sebenarnya, saya bisa mengatakannya dengan natural.



 

12. Menghadapi Penolakan


You've done great job! Hanya saja, mungkin kita bukanlah orang tepat yang dicari oleh perusahaan.   Well, it's okay! Tugas kita  hanyalah berusaha, Tuhan yang menentukan hasilnya. Bisa jadi kalau dipaksakan lolos, kita akan mengalami kesulitan di masa depan. 

Dan yang mengalami penolakan itu bukan hanya kita, tapi orang lain juga. Jadi, mari kita coba lagi sampai kita menemukan perusahaan/instansi yang cocok. 

Tentu saja sekarang kita nggak memulai dari nol. Tapi kita bisa memulai dari mempelajari hal-hal yang kurang maksimal dari tes maupun wawancara sebelumnya. Misalnya, oh dalam tes kuantitatif kita tidak bisa menyelesaikan soal yang diberikan karena waktunya terlalu sedikit. Jadi kita harus berlatih soal-soal psikotes kuantitatif untuk meningkatkan kecepatan kita. Misalnya juga, dalam wawancara kita menjawab pertanyaan dengan suara bergetar. Berarti kita harus melakukan praktik wawancara berulang-ulang untuk mempersiapkan wawancara berikutnya. 


13. Kontrak Kerja


Setelah mencoba berulang kali, akhirnya tibalah giliranmu. Congratulations! Your hard work has been paid off! 


Ketika surat penerimaan kerja kita dapatkan, artinya perusahaan sudah klik dan kamu adalah orang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu, perusahaan yang diwakili oleh pihak HRD akan memberikan surat kontrak kerja. Yang perlu kamu lakukan adalah membaca dengan sebaik-baiknya isi kontrak kerja dan meneliti dengan detail apakah yang ditawarkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan yang kita harapkan.  


Artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman dan persiapan saya menjalani job hunting di Indonesia pada saat saya lulus S1, S2 dan saat ini saat saya sudah mendapat gelar S3. Beberapa materi adalah hasil self studi kami,  ketika teman saya mengikuti proses job hunting di Jepang dan saya ketika mempersiapkan job hunting di Indonesia. Terimakasih sudah membaca sampai akhir 😇

You May Also Like

0 comments